Kali ini adalah curhatan saya mengenai perasaan saya yang sungguh amat sangat cetar membahana , menggelegar luar binasa dahsyat spektakuer luar biasa, eea...ea..ea... (jadi tukul mendadak). Mohon maaf bagi para pembaca yang ngira isi curhatan kali ini serius semua, tentang kisah romantis atau kisah yang sedih, mengharukan, yang so sweet, dan yang ga ge banget, saya betul-betul minta maaf. Karna saya memang orangnya rada ga seriusan namun perasaan yang ingin saya bagi ke para pembaca sekalian ini serius. Ini masih cerita tentang kisah sewaktu saya KKN (kuliah Kerja Nyata) kemaren, yang baru saja saya selsesaikan.
Jujur kisah ini tidak ada indah-indahnya karena yang punya kisah pun tidak terlalu indah, kecuali si targetnya. Mungkin untuk pembukaan cukup di bait pertama tadi saja. Ok ceritanya dimulai dari beberapa hari setelah KKN saya di Nagari Batu Banyak Kecamatan Lembang Jaya dimulai. Hari-hari awal perkenalan kami antar sesama mahasiswa KKN biasa-biasa saja, standar gada greged nya (tiba-tiba Madog muncul lalu pergi lagi). Namun ada suatu momen dimana entah faktor apa yang mempengaruhinya, hanya karna satu SMS standar darinya yang bertuliskan "Ceramahnya udah slse doong", timbul rasa berbunga-bunga, merasa dihargai, merasa diperhatikan, hangat, dan indah. Padahal hanya terdiri dari 4 kata, namun hal itu yang memulai rasa itu.
Si pengirim SMS itu namanya (sebut saja) Dila dia adalah seorang calon dokter tercantik yang pernah kukenal, elegan, dewasa, baik, dia meruakan anggota tim saya saat KKN, hari itu dia mendapatkan tugas dari pengurus surau melalui saya agar bisa menyampaikan ceramah mengenai kesehatan dan obat-obatan tradisional untuk masyarakat di lokasi KKN kami. Tugas ini sudah kuberitahu seminggu yang lalu, yah yang namanya masih calon dokter ya pasti grogi lah dan panik waktu diminta ceramah di depan umum, jangankan calon dokter saya saja saking gugupnya saat memberikan kata pembuka saat pengenalan kami tiba di lokasi sampai2 para warga hanya terdiam mendengar pidato saya yang super duper singkat. Ya sebagai ketua yang baik tentu saja saya harus membantunya dalam mengatasi masalahnya tadi. Dihari disaat dia akan tampil saya berhalangan hadir kesurau karena ada undangan dari orang tua temen KKN kami yang keluarganya ada yang lagi kendurian, karena ga sempat menghadiri acara surau, tentu saja saya harus mengontrol keamana kelancran kegiatan temen-temen di lokasi KKN. Sudah berapa orang yang saya SMSin menanyakan masalah ini, namun hanya dia yang membalas dengan bahagianya yang membuat perasaan saya entah mengapa begitu hangat.
Hari-hari pun berlalu, perasaan kecil itu mulai tumbuh dari sms2 sederhana antara kami ber2. Rasanya hangat dan nyaman, sampai2 saya yang seorang pemalas ini sempat membuatkan puisi yang belum pernah saya sampaikan ke dia, karena saking pengecut dan tidak gentelnya, saya cuma berani memposting lewat blog ini doang, ini nih puisinya:
Puisi:
Paranoid Dadakan
kutakut menunjukan diri
kutakut dengan kenyataan ini
kutakut dengan kenyataan
kutakut dengan penolakan
impian taksesuai dengan keinginan
faktor peluang dengan teori perhitungan
terkadang kumenyesal mengapa mengawalinya
sering kusalahkan diri karna membimbingnya
karna itu lah kujadi pengecut
tkut dengan hal yang takpasti
berhenti bekerja ditengah proses
karna tak melihat respon kegagalan
karna tak melihat respon kegagalan
yeah, mungkin ini bukan keberhasilan
ini adalah kesalahan
karna kutakut dengan perubahan, keberhasilan
dan kutakut dengan proses
dan dengan hati mu.
Solok,Batu Banyak 27/06/2013
Ahmad Fachrizal
Yes, gokil ga tuh, orang yang seperti saya bisa sampe bikin puisi dan ajaibnya bukan hanaya satu puisi diatas, puisi kedua ini saya bikin saat saya dia dan beberapa temen jalan-jalan ke sebuah objek wisata di kota solok yaitu, danau kembar (kok bahasa gue makin lama makin formil ye). Pemandangan yang indah, ditambah momen-momen kebersamaan yang mendalam wuuh, gimana ga makin gede tuh perasaan tumbuh di hati. Si dia yang tertawa lepas dengan indahnya, kita foto-foto bareng, makan bareng dengan background yang wuuih indahnya. Ini puisi yang saya buat setelah kejadian itu:
PENGECUT MU
teruntai senyum manis
sang bidadari didepan kamera
saat momen ku bersama kalian
takterhindarkan dan tak tertutupi
terabadikan, tertuliskan, namun tak terjabarkan
hanya kekaguman, dan ketidakpekaan dan pembiaran
kuharap kau tau, tapi tak berubah
karna yang ditakutkan adalah ekspektasi dan dugaan buruk
kuharap kau tak tau, karna realita menyakiti
namun tak terbantahkan
bahagiamu adalah keutamaan proyek ini
maka dari itu kuambil, kekepalai
kukerjakan dengan ikhlas, dan kudapati keluhan
dengan kelukaan ku
agar kau tetap tersenyum
Solok, batu banyak 27/06/2013
Sebenarnya masih banyak puisi dan curhatan lain tentang si dia yang mau saya ceritakan namun berhubung sudah nguantuk banget mungkin untuk saat ini sampai di sini dulu sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar