Yooo, para readers semua, mari kita lanjutkan cerita pengalaman saya tentang KKN (kuliah Kerja Nyata). Setelah pada postingan sebelumnya saya menceritakan tentang masa dari kuliah pembekalan sampai ke fase survei, nah kali lanjutannya.
Kita rencananya berangkat menuju lokasi pada hari senin (tgl tidak disebutkan), namun karena ada beberapa perubahan dari pihak kampus maka kita berakngat diunudr menjadi hari selasa. Di H-1 sebelum keberangkatan, saya selaku ketua kelompok yang tidak baik tiba-tiba di hubungi oleh sekertaris kelompok, katanya perlengkapan untuk di lokasi belum lengkap. Ditengah rasa kebingungan tiba-tiba muncul sang penyelamat, it's my mom (love u mom). Akhirnya malam itu saya keluar bareng mom keliling mencari perlengkapan yang belum ada, dan yang namanya belanja ama ibu-ibu pastinya terjadi adegan tawar menawar, dan karena adegan tawar-menawar ini lah budget ane cukup buat beli barang-barang perlengkapan.
Hari keberangkatan. Hari itu, selesai solat subuh, sya sudah berkemas-kemas, mencek kembali perlengkapan yang akan di bawa, ok rasanya sudah tidak ada lagi yang tertinggal. Saya dianter oleh my lovely sister k' lokasi pertemuan, dimana kita janjian bawa perlengkapan dan sesampai nya disana saya baru inget ternyata kunci gembok koper tertinggal, mampus. Ditengah kebingungan ini hanya satu jawaban yg terpikirkan yaitu, tlp bokap. Untung bapak saya mau nganterin kunci gembok tersebut, walau terpaksa harus bolak-balik dari kantor-ke rumah. Padahal belum berangkat kelokasi tapi saya sudah nyusahin orang se rumah, apalagi ntar kalo udah di lokasi. Dan ternyata betul, sesampainya di lokasi KKN, sebagai ketua yang baik tentu saja saya harus menemui dan mengkonfirmasikan kedatangan kami ke pihak aparat pemerintahaan setempat, setelah mengurus dan melaporkan semuanya saya diajak oleh pak ketua pemuda untuk melihat lokasi tempat tinggal cowok. Kami diberi rumah kosong sudah hampir 7 bulan dan di belakang rumah kami juga ada rumah kosong yang ditinggal wafat pemiliknya sudah 3 bulan, gimana ga merinding tuh ngeliat rumah nya. Setelah selesai melihat rumah, saya kembali ke tempat teman-teman berkumpul, dan ternyata sesampai disana, mini bus yang kami tumpangi tadi sudah pergi, waduh padahal tas saya masih di dalam (facepalm). Untungnya supir dan knek bus tadi kenal dengan salah satu anggota tim saya, dan lagi-lagi saya merepotkan orang lain, akhirnya teman saya lah yang menjemput barang2 saya yang tertinggal tadi.
Setelah selesai dengan adegan2 tadi, kita para cowo berjalan ke rumah tempat tinggal cowo. Semua diam, suasana hening, saat kami tiba, persis seperti film2 horor. Namun karna kami para pejantan tangguh (dengan sedikit gemetar), kami meutuskan untuk tetap tinggal di rumah itu, berikut ini foto-foto setelah rumah diberishkan.
Di sini kami berbagi semua hal, mulai dari makan hingga berbagi kentut. Yup, itulah rutinitas wajib kami dimalam hari. Entah mengapa setiap akan tidur selalu saja ada yang mengawali perang kentut kami, dan diakhiri dengan hilangnya suara peserta yang udah mulai mabok dengan aromanya. Di rumah ini kami hanya memakai satu ruangan, yaitu ruang tengah sebagai tempat tidur, jadi suasana rumah jadi seperti kamar kos yang berisikan 9 pemuda jorok dan pemalas, dengan kondisi dalam ruangan yang seperti kapal pecah, kami mensiasati kondisi diluar rumah sebersih mungkin agar tidak diusir oleh warga setempat.
Setelah beberapa hari tinggal di rumah itu, banyak teman2 yang mengalami kejadian2 aneh, seperti ada yang rasanya di usap2 kepalanya, ada yang rasanya di colek, kasur yang tiba2 terhempas saat di masukan ke dalam dapur, dan banyak lagi. Hal ini tentu saja membuat beberapa teman kami takut, tapi hanya satu orang yang benar2 ketakutan dengan rumah itu. Sampai2 dia memutuskan untuk tidak tidur di rumah itu, dia lebih baik begadang keliling ampe pagi dan siangnya tidur di posko, ckckckck. Mungkin kisah yang ini ga usah di ceritakan karena beberapa hal. Ok kita lanjut, di malam pertama kedatangan, kami memperkenalkan diri melalui acara isra' mikraj yang kebetulan sedang diadakan di surau dekat kantor wali nagarinya. Di malam itu saya diminta berpidato singkat, dan konyolnya saya berpidato dengan sangaat singkat, ga nyampe 1 mnt uda klar, para warga rusuh, ada yang ketawa, ada yang ngomel ga jelas, untung ada seorang pemuda kita manggilnya bang yos. Abang ini lah yang akhirnya menggantikan saya pidato dan memperkenalkan seluruh anggota kelompok ke warga (thanks bang yos) dan di akhir acara kita di undang lagi untuk hadir di acara isra' mikraj lagi esok hari nya di surau dekat tempat tinggal cowo. Dan kami pun menghadiri acara tersebut esok harinya. Ternyata surau di tempat tinggal cowok itu unik, surau nya 2 tingkat, lantai 1 tempat sendal dan lantai 2 tempat ibadah. Suraunya sudah tua tapi masih kokoh menampung warga yang rame. Yang tidak kami sangka2 adalah ternyata acara isra' mikraj di surau ini ada 3 kali tausiah, asli suntuk saya nungguin nya. Bayangkan kamu di surau duduk bersila, pasang tampang manis tersenyum selalu dari jam 20.00 - 00.00 gila ga tuh. Untungnya acara itu ditutup dengan makan-makan lontong bersama, wah rada seneng juga siih. Esoknya lagi kami kembali diundang, kali ini acara isra' mikraj nya di masjid. Men ini masih di acara yang sama, 3 hari berturut-turut, akhirnya di hari yang ke 3 itu saya tidak ikut serta karena ada beberapa hal mendesak. yup sekian aja deh ceritanya, lagi males ngetik nih, ntar kalo udah rajin lagi di sambung dehh....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar